Monday, October 29, 2012

GIS (Sistem Koordinat dan Transformasi)


SISTEM KOORDINAT

            PENGERTIAN dari koordinat sendiri adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistem kesepakatan dasar matematisnya.
Sebagai contoh:
1.      Pada Proyeksi UTM, sistem koordinat yang digunakan adalah Orthmetrikl 2 Dimensi, dengan satuan meter kesepakatan posisi titik Acuan berada di pusat proyeksi yaitu perpotongan proyeksi garis Meridian Pusat pada Zone tertentu dengan lingkaran Equator dan di-definisikan sebagai : N(north) : 10,000,000 m; E(east) : 500,000 m
2.      Penentuan Zone:
Zone ditentukan dengan:
(Pembulatan Keatas  (Bujur0) ) + 30
                                                  60

Dimana :
Bujur = Bujur ditengah daerah pemetaan
6ยบ = Lebar 0.5 Zone
30 = Nomor Zone di Greenwich
            Kesimpulan, Parameter Koordinat UTM terdiri dari komponen North/East dan   informasi Zone. (Kontur bukan merupakan parameter koordinat.) Pada Sistim Proyeksi Lokal, titik acuan dapat berupa Patok, Paku, Pojok Bangunan dll, dengan asumsi nilai X,Y sebarang, dengan arah Utara Grid sebarang. Koordinat ini dapat pula disebut Koordinat Relatip. Jika pada kemudian hari koordinat “Patok” tersebut dapat ditentukan hubungannya terhadap Sistem Koordinat Nasional, maka Sistem Koordinat dapat diubah menjadi Sistem Koordinat Baku. Proses ini disebut juga TRANSFORMASI.


TRANSFORMASI KOORDINAT

            Transformasi Koordinat adalah proses pemindahan suatu Sistim Koordinat ke Sistim Koordinat lainnya.
v  Pada pembahasan terdahulu Koordinat harus mempunyai acuan Posisi dan Arah. Dalam kasus ini dibatasi pembahasan Transformasi Koordinat Geografi ke Koordinat UTM dan sebaliknya.
v  Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan. Permasalahan yang timbul adalah :
a.       SATUAN (unit) . Besaran Pada Koordinat Geografi dinyatakan dalam besaran sudut (derajat),      besaran pada Koordinat UTM dinyatakan besaran panjang (meter)
b.      Bidang persamaan, pada Koordinat geografi dinyatakan sebagai permukaan Elipsoid, sedang         bidang persamaan UTM merupakan bidang datar. Jadi hubungan antara Koordinat            Geografi dan
Garis Meridian : Garis lengkung melingkar dipermukaan Elipsoid dan melewati 2 kutub
Garis Paralel : Lingkaran melintang dipermukaan Elipsoid dari Kutub U ke S sejajar Equator


HUBUNGAN DENGAN KONSEP GIS

            Karena Sistem Informasi Geografi (GIS) merupakan metoda sajian terpadu, maka semua data masukan spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. Artinya, kesatuan Sistem Koordinat untuk data spasial, kesatuan ID untuk data tabular, kesatuan dalam me-manage data untuk sasaran informasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Fungsi Sistem Proyeksi dan transformasi sangat memegang peranan sangat penting. Hal lain yang perlu diingat bahwa konsep GIS memanfaatkan pula jaringan data antar Pusat dengan Daerah, antar Instansi yang bersifat Nasional , yang sangat berguna untuk analisis terhadap suatu dampak dari perubahan data yang masuk dalam cakupan yang lebih luas. Jadi kesatuan dalam Sistem Koordinat adalah mutlak dalam konsep GIS. Setelah dipahami tiga Konsep ( Proyeksi, Koordinat, Transformasi ) diatas, dapat disimpulkan bahwa data masukan spasial (peta) mutlak harus mempunyai kesatuan dalam hal Spheroid dan Sistem Koordinat, yaitu UTM dengan Elipsoid Acuan WGS84 ( Parameter ini telah baku untuk peta rupa bumi Nasional ), jika data tersebut tidak dalam sistem tersebut maka perlu dilakukan transformasi Koordinat sebelumnya.


ISTILAH – ISTILAH

Koordinat GEOGRAFI :
Pernyataan Koordinat Spheroid Bumi (3D) dengan Komponen :
            Bujur (Longitude), dimana Bujur 0ยบ terletak di GREENWICH di negara Inggris (sekitar kota London) dihitung ke barat (BUJUR Barat) dan ke timur (BUJUR Timur). Lintang (Latitude), dimana diawali pada Lintang 0ยบ yang merupakan lingkaran Equator dihitung ke Utara (Lintang Utara) dan ke Selatan (Lintang Selatan) Posisi Geografi adalah titik potong garis Bujur dan Lintang yang melalui titik tersebut.

PROYEKSI UTM (Universal Transverse Mercator) :
            Sistim Proyeksi Orthometrik dengan satuan panjang ( m ) berdasar bidang SILINDER (Mercator), bersifat KONFORM, kedudukan bidang Proyeksi TRANVERSAL (Melintang), menggunakan ZONE (Universal) dengan interval 6ยบ meridian dikenalkan oleh Mercator.

KOORDINAT UTM :
            Koordinat Orthometrik 2 Dimensi, dengan Titik Acuan N = 10,000,000 m dan E = 500,000 m terletak di Pusat Proyeksi (Perpotongan Meridian Central/Tengah Zone dengan Equator). Arah Utara grid sejajar Proyeksi MC

ZONE :
            Merupakan Juring Elipsoid dengan batasan 6ยบ diawali di Bujur 180ยบ dengan arah Timur (Zone 1) sampai dengan Zone 60. Artinya berawal di Bujur 190ยบ ketimur (Bujur Timur) melalui Bujur 0ยบ di Greenwich (Zone 30) berakhir di Bujur 180 Timur (Zone 60) GARIS BUJUR (Longitude Line) / Grs Meridian. Proyeksi potongan satu bidang dengan elipsoid melalui dua kutubnya yang merupakan garis di permukaan Elipsoid Bumi membujur dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Dihitung dari Bujur 0ยบ Greenwich 180ยบ kearah Timur dan 180ยบ kearah Barat

GARIS LINTANG (Latitude)
            Garis potong antara bidang datar dengan Elipsoid yang memotong melintang tegak lurus sumbu Elipsoid Bumi berupa garis di permukaan Elipsoid diawali Lintang 0ยบ di Equator menuju Kutub Utara ( Lintang Utara) dan Selatan ( Lintang Selatan) secara berjajar.


Menghitung Jarak Pada Peta Koordinat Geografi (DMS) 


                Sebelum menghitung jarak panjang pada peta sebaiknya kita mengenal bagaimana cara membaca koordinat geografi (DMS) atau lintang - bujur pada peta analog yaitu; derajat, menit dan detik misalanya ada titik :  

50 30' 20" LS, maka di baca
5 derajat 30 menit 20 detik lintang selatan
1000 40'30" LU, maka di baca
100 derajat 40 menit 30 detik lintang utara
           
jika ingin menentukan jarak pada peta analog (print paper) pertama yang harus di ketahui adalah;

1 derajat (lintang/bujur) = 111.322 Km = 111.322 meter
1 derajat (lintang/bujur) = 60 menit = 3600 detik
1 menit (lintang/bujur)   = 60 detik
1 menit (lintang/bujur)   = 1.885,37 meter
1 detik (lintang/bujur)    = 30,9227 meter


contoh; ada dua titik masing- masing mempunyai koordinat lintang selatan
titik 1.    
100 40’ 35”    titik 2.    50 20’ 30”

berapa jarak panjang titik 1 dan titik 2,,??? Dilakukan pengurangan, maka jarak titik A ke titik B
= 50 10' 5"
50   x 111.322    = 556610 m
10' x 1.885,37   = 18853,7 m
5" x 30,9227    = 156,6 m

=> 556610 + 18853,7 + 156,6 = 575.618,31 m
=> 575,618 km

jadi panjang titik 1 to titik 2 adalah 575,618 Km

Semoga Bermanfaat !!!!!!!!