SISTEM KOORDINAT
PENGERTIAN dari koordinat sendiri
adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan
mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan. Posisi
acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan
matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan
tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau
disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar
matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistem
kesepakatan dasar matematisnya.
Sebagai contoh:
1. Pada Proyeksi UTM, sistem koordinat
yang digunakan adalah Orthmetrikl 2 Dimensi, dengan satuan meter kesepakatan
posisi titik Acuan berada di pusat proyeksi yaitu perpotongan proyeksi garis
Meridian Pusat pada Zone tertentu dengan lingkaran Equator dan di-definisikan
sebagai : N(north) : 10,000,000 m; E(east) : 500,000 m
2. Penentuan Zone:
Zone ditentukan dengan:
(Pembulatan
Keatas (Bujur0) ) + 30
60
Dimana :
Bujur = Bujur ditengah daerah
pemetaan
6º = Lebar 0.5 Zone
30 = Nomor Zone di Greenwich
Kesimpulan,
Parameter Koordinat UTM terdiri dari komponen North/East dan
informasi Zone. (Kontur bukan merupakan parameter koordinat.) Pada Sistim
Proyeksi Lokal, titik acuan dapat berupa Patok, Paku, Pojok Bangunan dll,
dengan asumsi nilai X,Y sebarang, dengan arah Utara Grid sebarang. Koordinat
ini dapat pula disebut Koordinat Relatip. Jika pada kemudian hari koordinat
“Patok” tersebut dapat ditentukan hubungannya terhadap Sistem Koordinat
Nasional, maka Sistem Koordinat dapat diubah menjadi Sistem Koordinat Baku.
Proses ini disebut juga TRANSFORMASI.
TRANSFORMASI KOORDINAT
Transformasi Koordinat adalah proses
pemindahan suatu Sistim Koordinat ke Sistim Koordinat lainnya.
v Pada pembahasan terdahulu Koordinat
harus mempunyai acuan Posisi dan Arah. Dalam kasus ini dibatasi pembahasan
Transformasi Koordinat Geografi ke Koordinat UTM dan sebaliknya.
v Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM
mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi
untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan.
Permasalahan yang timbul adalah :
a. SATUAN (unit) . Besaran Pada
Koordinat Geografi dinyatakan dalam besaran sudut (derajat), besaran pada Koordinat UTM dinyatakan
besaran panjang (meter)
b. Bidang persamaan, pada Koordinat
geografi dinyatakan sebagai permukaan Elipsoid, sedang bidang persamaan UTM merupakan bidang datar. Jadi hubungan antara
Koordinat Geografi dan
Garis Meridian : Garis lengkung
melingkar dipermukaan Elipsoid dan melewati 2 kutub
Garis Paralel : Lingkaran melintang dipermukaan Elipsoid dari Kutub U ke S sejajar Equator
Garis Paralel : Lingkaran melintang dipermukaan Elipsoid dari Kutub U ke S sejajar Equator
HUBUNGAN DENGAN KONSEP
GIS
Karena
Sistem Informasi Geografi (GIS) merupakan metoda sajian terpadu, maka semua
data masukan spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. Artinya, kesatuan
Sistem Koordinat untuk data spasial, kesatuan ID untuk data tabular, kesatuan
dalam me-manage data untuk sasaran informasi tersebut agar dapat dimanfaatkan
secara maksimal. Fungsi Sistem Proyeksi dan transformasi sangat memegang
peranan sangat penting. Hal lain yang perlu diingat bahwa konsep GIS
memanfaatkan pula jaringan data antar Pusat dengan Daerah, antar Instansi yang
bersifat Nasional , yang sangat berguna untuk analisis terhadap suatu dampak
dari perubahan data yang masuk dalam cakupan yang lebih luas. Jadi kesatuan
dalam Sistem Koordinat adalah mutlak dalam konsep GIS. Setelah dipahami tiga
Konsep ( Proyeksi, Koordinat, Transformasi ) diatas, dapat disimpulkan bahwa
data masukan spasial (peta) mutlak harus mempunyai kesatuan dalam hal Spheroid
dan Sistem Koordinat, yaitu UTM dengan Elipsoid Acuan WGS84 ( Parameter ini
telah baku untuk peta rupa bumi Nasional ), jika data tersebut tidak dalam
sistem tersebut maka perlu dilakukan transformasi Koordinat sebelumnya.
ISTILAH – ISTILAH
Koordinat
GEOGRAFI :
Pernyataan Koordinat Spheroid Bumi
(3D) dengan Komponen :
Bujur
(Longitude), dimana Bujur 0º terletak di GREENWICH di negara Inggris (sekitar
kota London) dihitung ke barat (BUJUR Barat) dan ke timur (BUJUR Timur). Lintang
(Latitude), dimana diawali pada Lintang 0º yang merupakan lingkaran Equator
dihitung ke Utara (Lintang Utara) dan ke Selatan (Lintang Selatan) Posisi
Geografi adalah titik potong garis Bujur dan Lintang yang melalui titik
tersebut.
PROYEKSI
UTM (Universal Transverse Mercator) :
Sistim
Proyeksi Orthometrik dengan satuan panjang ( m ) berdasar bidang SILINDER
(Mercator), bersifat KONFORM, kedudukan bidang Proyeksi TRANVERSAL (Melintang),
menggunakan ZONE (Universal) dengan interval 6º meridian dikenalkan oleh
Mercator.
KOORDINAT
UTM :
Koordinat
Orthometrik 2 Dimensi, dengan Titik Acuan N = 10,000,000 m dan E = 500,000 m
terletak di Pusat Proyeksi (Perpotongan Meridian Central/Tengah Zone dengan
Equator). Arah Utara grid sejajar Proyeksi MC
ZONE :
Merupakan Juring Elipsoid dengan batasan 6º diawali di Bujur 180º dengan arah Timur (Zone 1) sampai dengan Zone 60. Artinya berawal di Bujur 190º ketimur (Bujur Timur) melalui Bujur 0º di Greenwich (Zone 30) berakhir di Bujur 180 Timur (Zone 60) GARIS BUJUR (Longitude Line) / Grs Meridian. Proyeksi potongan satu bidang dengan elipsoid melalui dua kutubnya yang merupakan garis di permukaan Elipsoid Bumi membujur dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Dihitung dari Bujur 0º Greenwich 180º kearah Timur dan 180º kearah Barat
Merupakan Juring Elipsoid dengan batasan 6º diawali di Bujur 180º dengan arah Timur (Zone 1) sampai dengan Zone 60. Artinya berawal di Bujur 190º ketimur (Bujur Timur) melalui Bujur 0º di Greenwich (Zone 30) berakhir di Bujur 180 Timur (Zone 60) GARIS BUJUR (Longitude Line) / Grs Meridian. Proyeksi potongan satu bidang dengan elipsoid melalui dua kutubnya yang merupakan garis di permukaan Elipsoid Bumi membujur dari Kutub Utara ke Kutub Selatan. Dihitung dari Bujur 0º Greenwich 180º kearah Timur dan 180º kearah Barat
GARIS
LINTANG (Latitude)
Garis
potong antara bidang datar dengan Elipsoid yang memotong melintang tegak lurus
sumbu Elipsoid Bumi berupa garis di permukaan Elipsoid diawali Lintang 0º di
Equator menuju Kutub Utara ( Lintang Utara) dan Selatan ( Lintang Selatan)
secara berjajar.
Menghitung Jarak Pada Peta Koordinat Geografi (DMS)
Sebelum
menghitung jarak panjang pada peta sebaiknya kita mengenal bagaimana cara membaca
koordinat geografi (DMS) atau lintang - bujur pada peta analog yaitu; derajat,
menit dan detik misalanya ada titik :
50 30' 20" LS, maka di baca
5 derajat 30 menit 20 detik lintang selatan
1000 40'30" LU, maka di baca
100 derajat 40 menit 30 detik lintang utara
jika ingin menentukan jarak pada peta analog
(print paper) pertama yang harus di ketahui adalah;5 derajat 30 menit 20 detik lintang selatan
1000 40'30" LU, maka di baca
100 derajat 40 menit 30 detik lintang utara
1 derajat (lintang/bujur) = 111.322 Km = 111.322 meter
1 derajat (lintang/bujur) = 60 menit = 3600 detik
1 menit (lintang/bujur) = 60 detik
1 menit (lintang/bujur) = 1.885,37 meter
1 detik (lintang/bujur) = 30,9227 meter
contoh; ada dua titik masing- masing mempunyai koordinat lintang selatan
titik 1. 100 40’ 35” titik 2. 50 20’ 30”
titik 1. 100 40’ 35” titik 2. 50 20’ 30”
berapa jarak panjang titik 1 dan titik 2,,??? Dilakukan pengurangan, maka jarak titik A ke titik B
= 50 10' 5"
= 50 10' 5"
50 x 111.322 = 556610 m
10' x 1.885,37 = 18853,7 m
5" x 30,9227 = 156,6 m
=> 556610 + 18853,7 + 156,6 = 575.618,31 m
=> 575,618 km
Semoga Bermanfaat !!!!!!!!