NAMA : ANDIKA SEPTA S.B.H.
NIM :
081510501139
KELAS : A
Soal!
Jelaskan
karakter special dari komponen-komponen lahan!!
Jawaban!
Lahan merupakan suatu
objek pemanfaatan untuk keperluan manusia yang yang kompleks dan bervariasi,
dimana didalamnya terdapat hubungan yang kompleks antara unsure fisik dan
social ekonomi. Terdapat interaksi dari lingkugan biofisisnya, dimana
lingkungan fisisnya meliputi unsure-unsur iklim, batuan, bentuk lahan dan
proses pembentukannya, tanah serta hidrologi bersama-sama dengan lingkungan
biologis (vegetasa dan fauna). Tidak hanya itu tanah juga sebagai unsure sosio
ekonomi sehingga befungsi umum sebagai sarana produksi dan kepentingan
masyarakat. Maka secara konseptual lahan merupakan suatu area pada permukaan
bumi yang membentuk suaatu lingkungan tertentu yang terdiri dari lingkungan
fisik, lingkungan biologis, dan llingkungan manusia.
Lahan
juga merupakan suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer
yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah
wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi,
tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia
di masa lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan
lahan oleh manusia pada saat sekarang dan di masa mendatang (Sitorus, 1985).
Lahan
dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen. Komponen-komponen lahan ini merupakan
sumberdaya, dimana sangat erat kaitannya dengan aktivitas manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Terdapat enam kelompok besar sumberdaya lahan yang paling
penting bagi pertanian, yaitu iklim, relief dan formasi geologis, tanah, air
vegetasi, dan anasir artifisial (buatan).
Pengelompokan komponen-komponen lahan tersebut adalah sumberdaya lahan
yang dapat dipandang sebagai subsistem yang mengacu pada lahan itu sendiri. Selanjutnya
setiap subsistem ini tersusun atas banyak bagian-bagiannya atau karakteristik-
karakteristiknya yang bersifat dinamis. Karena karakter lahan dapat berupa
dengan adanya anasir aftifisial (buatan) atau memang alami akibat perubahan (Goenawan,
2007).
alam (bencana
alam).
Lahan sendiri memiliki berbagai
komponen, komponen tersebut adalah :
1. Iklim,
iklim merupakan
factor peubah bebas lingkungan yang berpengaruh langsung pada setiap kegiatan dipermukaan tanah. Sifat
iklim sangat dinamis sebagai peubah bebas, maka iklim dapat berpengaruh
langsung terhadap kondisi lahan. Bahkan perubahan iklim dapat merubah bentanga
alam (landscape) pada lahan tertentu. Kadang kala
keterbatasan data tentang iklim itu sendiri menyebabkan kejadian luarbiasa (banjir secara
tiba-tiba) yang notabene sangat sukar untuk diramalkan
secara tepat. Curah hujan yang sering terjadi berkepanjangan, kadangkala tidak
dianggap sebagai ancaman, tetapi hujan
berintensitas tinggi yang terjadi dalam rentang waktu cukup lama
(terutama didaerah up-land). Berdasarkan
hal tersebut, maka karakteristik dari iklim itu sendiri sangat dinamis,
sehingga adanya perubahan iklim yang ekstrim dapat merubah kondisi sapsial
bentang alam (lahan).
2.
Relief, Topografi
(relief) menyangkut kondisi-kondisi geomorfologis (bentuk-bentuk permukaan bumi)
terutama ketinggian tempat antar beberapa titik dipermukaan bumi dan kemiringan
anta rtitik dipermukaan bumi. Topografi menyangkut dua indormasi utama yaitu
ketinggian tempat dan kemiringan/kelerengan/slope tempat. Berdasarkan ketinggiannya,
daratan (permukaan bumi yang tidak ditutupi air) dibagi menjadi:-Dataran rendah
(0 –500 meter dpl.), dataran menengah (500-1.000 meter dpl.), dataran tinggi(>1.000
meter dpl.). Ketinggian tempat berhubungan dengan iklim mikro setempat, pada kondisi
umumnya kondisi ketinggia nberkorelasi eratdengan temperature udara. Tempat yang
semakin tinggia kanmemiliki temperatu ryang sejuk. Bentuk-bentuk permukaan bumi
karena perbedaan ketinggian menciptakan kenampakan fisik gunung/bukit dan lembah.
Aspek
topografi yang kedua adalah kelerengan (slope) yang dipilah menjadi lebih kecil
3% (datar), 3-8% (agak datar), 8-15% (berombak), bergelombang (15-30%) dan
bergunung/berbukit (>30%). Kondisi slope tapak sebagaimana diatas merupakan
tingkat kelerengan sesuai dengan kondisi alam secara alamiah, tidak semuanya harus
direkayasa secara mekanis, karena kondisi datar, bergelombang atau bahkan berbukit
merupakan nilai estetika yang barang kali dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan
pengembangan tapak. Bilamana diperlukan, rekayasa mekanis diperlukan untuk membentuk suatu kondisi
atau lingkungan suasana (ruang) yang dibutuhkan.
Lokasi yang
bergelombang dan berbukit, serta berada di dataran tinggi sebagian besar akan
dapat menyulitkan kegiatan survey lahan, serta mempertinggi biaya aksesibilitas.
Oleh karena itu kondisi kelerengan dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim serta
adanya perubahan akibat aktivitas manusia.
3.
Formasi
geologis, formasi
geologi secara historis mempengaruhi kondisi-kondisi yang ada dipermukaan bumi
terutama relief atau topografi. Dalam proses pembentukan tanah, relief atau
topografi ini berperan besar dalam mempengaruhi proses perubahan bentang lahan,
karena dengan terdapatnya perbedaan topografi, meski dari bahan yang sama dapat
terbentuk lebih dari satu jenis tanah. Formasi geologi memiliki pengaruh kepada
struktu rsuatu kawasan terutama sifat-sifat lahannya, atau dengan kata lain
formasi geologi menjadi penentu satuan lahan yang ada dipermukaan bumi.
4.
Vegetasi,
vegetasi dalam bentang alam mempengaruhi kondisi lahan. Sejumlah jenis tanaman
tertentu akan mempengaruhi kondisi lahan, terutama jika distribusi vegetasi
memenuhi seluruh lahan. Vegetasi pada lahan dapat mempengaruhi system hidrologi
dalam tanah, sehingga disitribusi air dalam tanah akan berubah. Hal ini akan
mempengaruhi kondisi alami tanah pada lahan. Oleh sebab itu vegetasi dapat
merubah kestatisan lahan secara alamiah.
5.
Hidrologi,
Ketersediaan pasokan air bagi sebuah lahan adalah mutlak, dengan demikian prioritas
pertama adalah melihat potensi jenis dan kualitas air itu sendiri. Sumber dan potensi
hidrologi seperti sungai, danau, bendungan menjadi penting untuk dikaji, serta sejauh
mana kualitas airnya, terutama beberapa kemungkinan munculnya dampak kandungan senyawa
tertentu, karena sungai pasti melewati beberapa areal (kawasan) sungai jika
terdapat sungai sebelum pada lahan, termasuk memperhitungkan potensi banjir yang
dapat datang sewaktu-waktu. Kondisi hidrologi dapat dipengaruhi oleh aktivitas
manusia serta kondisi iklim, missal : jika penggunaan pupuk yang akan berakibat
menumpuknya nitrogen dalam tanah. Maka hal tersebuat akan mengakibatkan
meningkatnya jumlah mikroflora dalam tanah sehingga oksigen dalam tanah akan
semakin berkurang.
6.
Tanah,
Tanah merupakan benda alam bebas yang ada di permukaan bumi, yang
merupakan hasil proses pembentukan yang melibatkan bahan induk, iklim, vegetasi/organisme, topografi/relief
dan waktu. Informasi tanah sangat penting,
karena dapat menentukan: 1. Kesesuaian lahan terutama dalam menunjang bangunan dan
fasilitas fisik. 2. Pemanfaatan sumberdaya setempat sebagai elemen pembentuk lahan,
terutama komunitas tanaman dan satwa, relief (makro maupun mikro), dan sumber air.Informasi detail
tentang tanah biasanya disesuaikan dengan tujuan pengembangan suatu lahan,
tetapi secara umum informasi tersebut antara lain :
a. Struktur
tanah terutama dihubungkan dengan daya dukungnya dari segi sifat-sifat fisik tanah
seperti kemampuan menyimpan air, kemudahan terhadap terjadinya erosi, kepekaan terhadap
pemadatan jika diatasnya didirikan fasilitas bangunan/jalan (tanah dipandang sebagai
bahan konstruksi/fondasi bangunan).
b. Kesuburan
tanah berhubungan erat dengan macam vegetasi yang akan dijadikan sebagai elemen
pembentuk tapak. Kondisi tanah ang paling sering digunakan sebagai indicator kesuburan
adalah kandungan unsure N, P, K, Bahan organic dan pH tanah.
Informasi-informasi ini berguna untuk menentukan jenis pemanfaatan vegetasi yang
akan digunakan (kesesuaianlahan).
c.
Sedangkan solum tanah menggambar kantebaltipisnya lapisan tanah ( horizon O ,A ,E,
C) yang diukur dari permukaan tanah sampai batuan (bahan dasar tanah). Kadang kala
solum tanah dapat tebal sampai beberapa meter, tetapi adakalanya hanya beberapa
sentimeter saja (terdapat dilahan miring).
7.
Anasir aftifisial (buatan) berupa kondisi Sosial ekonomi, Kondisi social ekonomi merupakan pertimbangan
utama, karena sebuah pembangunan utilitas dipermukaan bumia apalagi yang
bersifat‘outdoor facilities’dapat
mempengaruhi kondisi biosfer area lain pada suatu lahan. Pengembangan utilitas
yang menyebabkan bahan/pengaruh terhadap kualitas lingkungan dapat memicu munculnya
masalah social serta masalah lahan itu sendiri. Pengembangan sebuah utilitas yang
kemudian lebih banyak dinikmati oleh kelompok/sekmen masyarakat tertentu juga disuatu saat akan memicu kecemburuan
sosial, terutama jika proyek tersebut tidak berpengaruh terhadap sector ekonomi
setempat. Maka subsistem buatan ini berupa kondisi sosio ekonomi juga sangat
berpengaruh terhadap perubahan karakter lahan sebab selain adanya stetus
kpemilikan laha berubah, maka kepentingan lahan akan berubah, sehingga adanya
aktifitas tersebuat akan dapat merubahn kondisi lahan (Worosuprojo, S. 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Goenawan, B dan Lis Noer,
A. 2007. Land Use (Tata Guna Lahan). Http//:goena.blogspot.com.
diposka pada Juli 2007
Sitanala Arsyad
(1989). Konservasi Tanah dan Air .
IPB. Bogor
Sitorus, Santan
R.P. (1985). Evaluasi Sumber Daya Lahan.
PT Tarsito, Bandung
Worosuprojo,
S. 2008. Analisis Spasial Ekologikal
Sumberdaya Lahan di provinsi Daerah istimewa Yogyakrta. Fakultas Geografi,
Universitas Gadjah Mada Bulaksumur-Yogyakarta.
.
No comments:
Post a Comment