Friday, October 19, 2012

SIG


NAMA            : ANDIKA SEPTA S.B.H.
NIM                : 081510501139
KELAS           : A

Soal!
Jelaskan karakter special dari komponen-komponen lahan!!

Jawaban!
Lahan merupakan suatu objek pemanfaatan untuk keperluan manusia yang yang kompleks dan bervariasi, dimana didalamnya terdapat hubungan yang kompleks antara unsure fisik dan social ekonomi. Terdapat interaksi dari lingkugan biofisisnya, dimana lingkungan fisisnya meliputi unsure-unsur iklim, batuan, bentuk lahan dan proses pembentukannya, tanah serta hidrologi bersama-sama dengan lingkungan biologis (vegetasa dan fauna). Tidak hanya itu tanah juga sebagai unsure sosio ekonomi sehingga befungsi umum sebagai sarana produksi dan kepentingan masyarakat. Maka secara konseptual lahan merupakan suatu area pada permukaan bumi yang membentuk suaatu lingkungan tertentu yang terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan llingkungan manusia.
Lahan juga merupakan suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada saat sekarang dan di masa mendatang (Sitorus, 1985).
Lahan dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen.  Komponen-komponen lahan ini merupakan sumberdaya, dimana sangat erat kaitannya dengan aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Terdapat enam kelompok besar sumberdaya lahan yang paling penting bagi pertanian, yaitu iklim, relief dan formasi geologis, tanah, air vegetasi, dan anasir artifisial (buatan).  Pengelompokan komponen-komponen lahan tersebut adalah sumberdaya lahan yang dapat dipandang sebagai subsistem yang mengacu pada lahan itu sendiri. Selanjutnya setiap subsistem ini tersusun atas banyak bagian-bagiannya atau karakteristik- karakteristiknya yang bersifat dinamis. Karena karakter lahan dapat berupa dengan adanya anasir aftifisial (buatan) atau memang alami akibat perubahan (Goenawan, 2007).
alam (bencana alam).
Lahan sendiri memiliki berbagai komponen, komponen tersebut adalah :
1.      Iklim, iklim merupakan factor peubah bebas lingkungan yang berpengaruh langsung pada setiap kegiatan dipermukaan tanah. Sifat iklim sangat dinamis sebagai peubah bebas, maka iklim dapat berpengaruh langsung terhadap kondisi lahan. Bahkan perubahan iklim dapat merubah bentanga alam (landscape) pada lahan tertentu. Kadang kala keterbatasan data tentang iklim itu sendiri menyebabkan kejadian luarbiasa (banjir secara tiba-tiba) yang notabene sangat sukar untuk diramalkan secara tepat. Curah hujan yang sering terjadi berkepanjangan, kadangkala tidak dianggap sebagai ancaman, tetapi hujan  berintensitas tinggi yang terjadi dalam rentang waktu cukup lama (terutama didaerah up-land).  Berdasarkan hal tersebut, maka karakteristik dari iklim itu sendiri sangat dinamis, sehingga adanya perubahan iklim yang ekstrim dapat merubah kondisi sapsial bentang alam (lahan).
2.      Relief, Topografi (relief) menyangkut kondisi-kondisi geomorfologis (bentuk-bentuk permukaan bumi) terutama ketinggian tempat antar beberapa titik dipermukaan bumi dan kemiringan anta rtitik dipermukaan bumi. Topografi menyangkut dua indormasi utama yaitu ketinggian tempat dan kemiringan/kelerengan/slope tempat. Berdasarkan ketinggiannya, daratan (permukaan bumi yang tidak ditutupi air) dibagi menjadi:-Dataran rendah (0 –500 meter dpl.), dataran menengah (500-1.000 meter dpl.), dataran tinggi(>1.000 meter dpl.). Ketinggian tempat berhubungan dengan iklim mikro setempat, pada kondisi umumnya kondisi ketinggia nberkorelasi eratdengan temperature udara. Tempat yang semakin tinggia kanmemiliki temperatu ryang sejuk. Bentuk-bentuk permukaan bumi karena perbedaan ketinggian menciptakan kenampakan fisik gunung/bukit dan lembah.
Aspek topografi yang kedua adalah kelerengan (slope) yang dipilah menjadi lebih kecil 3% (datar), 3-8% (agak datar), 8-15% (berombak), bergelombang (15-30%) dan bergunung/berbukit (>30%). Kondisi slope tapak sebagaimana diatas merupakan tingkat kelerengan sesuai dengan kondisi alam secara alamiah, tidak semuanya harus direkayasa secara mekanis, karena kondisi datar, bergelombang atau bahkan berbukit merupakan nilai estetika yang barang kali dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan pengembangan tapak. Bilamana diperlukan, rekayasa  mekanis diperlukan untuk membentuk suatu kondisi atau lingkungan suasana (ruang) yang dibutuhkan.

Lokasi yang bergelombang dan berbukit, serta berada di dataran tinggi sebagian besar akan dapat menyulitkan kegiatan survey lahan, serta mempertinggi biaya aksesibilitas. Oleh karena itu kondisi kelerengan dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim serta adanya perubahan akibat aktivitas manusia.
3.      Formasi geologis, formasi geologi secara historis mempengaruhi kondisi-kondisi yang ada dipermukaan bumi terutama relief atau topografi. Dalam proses pembentukan tanah, relief atau topografi ini berperan besar dalam mempengaruhi proses perubahan bentang lahan, karena dengan terdapatnya perbedaan topografi, meski dari bahan yang sama dapat terbentuk lebih dari satu jenis tanah. Formasi geologi memiliki pengaruh kepada struktu rsuatu kawasan terutama sifat-sifat lahannya, atau dengan kata lain formasi geologi menjadi penentu satuan lahan yang ada dipermukaan bumi.
4.      Vegetasi, vegetasi dalam bentang alam mempengaruhi kondisi lahan. Sejumlah jenis tanaman tertentu akan mempengaruhi kondisi lahan, terutama jika distribusi vegetasi memenuhi seluruh lahan. Vegetasi pada lahan dapat mempengaruhi system hidrologi dalam tanah, sehingga disitribusi air dalam tanah akan berubah. Hal ini akan mempengaruhi kondisi alami tanah pada lahan. Oleh sebab itu vegetasi dapat merubah kestatisan lahan secara alamiah.
5.      Hidrologi, Ketersediaan pasokan air bagi sebuah lahan adalah mutlak, dengan demikian prioritas pertama adalah melihat potensi jenis dan kualitas air itu sendiri. Sumber dan potensi hidrologi seperti sungai, danau, bendungan menjadi penting untuk dikaji, serta sejauh mana kualitas airnya, terutama beberapa kemungkinan munculnya dampak kandungan senyawa tertentu, karena sungai pasti melewati beberapa areal (kawasan) sungai jika terdapat sungai sebelum pada lahan, termasuk memperhitungkan potensi banjir yang dapat datang sewaktu-waktu. Kondisi hidrologi dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia serta kondisi iklim, missal : jika penggunaan pupuk yang akan berakibat menumpuknya nitrogen dalam tanah. Maka hal tersebuat akan mengakibatkan meningkatnya jumlah mikroflora dalam tanah sehingga oksigen dalam tanah akan semakin berkurang.
6.      Tanah, Tanah merupakan benda alam bebas yang ada di permukaan bumi, yang merupakan hasil proses pembentukan yang melibatkan bahan induk,  iklim, vegetasi/organisme, topografi/relief dan  waktu. Informasi tanah sangat penting, karena dapat menentukan: 1. Kesesuaian lahan terutama dalam menunjang bangunan dan fasilitas fisik. 2. Pemanfaatan sumberdaya setempat sebagai elemen pembentuk lahan, terutama komunitas tanaman dan satwa, relief (makro maupun  mikro), dan sumber air.Informasi detail tentang tanah biasanya disesuaikan dengan tujuan pengembangan suatu lahan, tetapi secara umum informasi tersebut antara lain :
a. Struktur tanah terutama dihubungkan dengan daya dukungnya dari segi sifat-sifat fisik tanah seperti kemampuan menyimpan air, kemudahan terhadap terjadinya erosi, kepekaan terhadap pemadatan jika diatasnya didirikan fasilitas bangunan/jalan (tanah dipandang sebagai bahan konstruksi/fondasi bangunan).
b. Kesuburan tanah berhubungan erat dengan macam vegetasi yang akan dijadikan sebagai elemen pembentuk tapak. Kondisi tanah ang paling sering digunakan sebagai indicator kesuburan adalah kandungan unsure N, P, K, Bahan organic dan pH tanah. Informasi-informasi ini berguna untuk menentukan jenis pemanfaatan vegetasi yang akan digunakan (kesesuaianlahan).
c. Sedangkan solum tanah menggambar kantebaltipisnya lapisan tanah ( horizon O ,A ,E, C) yang diukur dari permukaan tanah sampai batuan (bahan dasar tanah). Kadang kala solum tanah dapat tebal sampai beberapa meter, tetapi adakalanya hanya beberapa sentimeter saja (terdapat dilahan miring).
7. Anasir aftifisial (buatan) berupa kondisi Sosial ekonomi,  Kondisi social ekonomi merupakan pertimbangan utama, karena sebuah pembangunan utilitas dipermukaan bumia apalagi yang bersifat‘outdoor facilities’dapat mempengaruhi kondisi biosfer area lain pada suatu lahan. Pengembangan utilitas yang menyebabkan bahan/pengaruh terhadap kualitas lingkungan dapat memicu munculnya masalah social serta masalah lahan itu sendiri. Pengembangan sebuah utilitas yang kemudian lebih banyak dinikmati oleh kelompok/sekmen masyarakat  tertentu juga disuatu saat akan memicu kecemburuan sosial, terutama jika proyek tersebut tidak berpengaruh terhadap sector ekonomi setempat. Maka subsistem buatan ini berupa kondisi sosio ekonomi juga sangat berpengaruh terhadap perubahan karakter lahan sebab selain adanya stetus kpemilikan laha berubah, maka kepentingan lahan akan berubah, sehingga adanya aktifitas tersebuat akan dapat merubahn kondisi lahan (Worosuprojo, S. 2008).



DAFTAR PUSTAKA

Goenawan, B dan Lis Noer, A. 2007. Land Use (Tata Guna Lahan). Http//:goena.blogspot.com. diposka pada Juli 2007

Sitanala Arsyad (1989). Konservasi Tanah dan Air . IPB. Bogor

Sitorus, Santan R.P. (1985). Evaluasi Sumber Daya Lahan. PT Tarsito, Bandung

Worosuprojo, S. 2008. Analisis Spasial Ekologikal Sumberdaya Lahan di provinsi Daerah istimewa Yogyakrta.  Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Bulaksumur-Yogyakarta.

.

No comments:

Post a Comment