NAMA : ANDIIKA SEPTA S.B.H.
NIM : 081510501139
KELAS : A
ULASAN
MATERI KULIAH
PENGENDALIAN
HAMA DAN PENYAKIT
Pengendalian hama
secara alami merupakan pengnendalian hama yang didapatkan pada pemahaman daur
hidup hama dan pencegahan yang didasarkan pada pemahaman tentang daur hidup dan
pencegahan perkembangan populasinya. Pengembangan teknologi partisipatoris
telah banyak dilakukan melalui program AME (Agriculture, Man, and Ecology),
dimana AME ini mengacu pada teknik pengendalian hama secara ekologis. Sebagai
contoh peengendalian hama penggerek pada tanaman jagung. Menggunkana program
AME dikembangnkan suatu ceklist dengan mengacu pada :
~Definisi masalah, dimana pad tahap ini
diamati biologis serta ekologis dari hama itu sendiri
~Langkah-langkah pencegahan, dengan melakukan beberapa
hal yang dapat mengantisipasi hadirnya hama, missal : dengan system tanam
tumpangsari, pengendalian secara alami, varietas tahan.
~Langkah-langkah pengendalian, langkah pengendalian
menggunakan pengendalian secara alami, penggunaan pestisida nabati.
Terdapat
beberapa teknik pengendalian hama, gulma dan penyakit pada tumbuhan, dimana
teknik-teknik tersebut dapat menekan jumlah populasi HPT. Beberapa teknik
tersebut secara alami, dan ada pula yang menggunakan teknologi canggih, dan
kimia.
1. Sistem
Tanam Tumpangsari
Tumpang
sari ternyata member efek yang positif dalam mengurangi hama, penyakit dan
gulma.
a. Efek
terhadap serangga, survey melinatkan 198 jenis serangga, menunjukkan bahwa
tumpangsari dapat menurunkan populasi serangga hingga 5%. Musuh alami akan
mendapatkan kondisi yang lebih baik, terjadi pemerataan makanan dan tempat
bersarang.
b. Efek
terhadap penyakit, kepadatan tanaman akan merubah iklim mikro (biasanya
kelembapan relative) yang cocok untuk pertumbuhan jamur serta baktri. Namun
kepadatan tersebut akan menekan jumlah inokulum pada tanaman utama.
c. Terhadap
gulma, penggunaan kombinasi tanaman ini akan menekan pertumbuhan gulma dengan
telebih dahulu menyediakan penutup
tanah, sehingga gulma berkembang lebih lambat.
Tanaman Perangkap
dan Pengumpan
Hama dapat dijebak dengan menggunakan tanaman
tertentu yang ditanam dilahan atau sepanjang pinggiran, maka serangga akan
mengelompok pada tanaman tersebut.
1. Perangkap
Buatan
Perangkap buatan biasanya menggunakan lampu untuk
menarik perhatian serangga, umumnya digunakan pada malam hari.
2. Penggunaan
pestisida
Sekarang
telah banyak dikembangkan pestisida nabati dengan menggukan bahan-baha alami,
terbukti dapat menekan populasi, serta ramah lingkungan.
3. Pengandalian
Biologis
Memanfaatkan
musuh alami dengan memvariasikan agroekosistem yang cocok untuk pertumbuah
musuh alami.
4. Pestisida
Kimia
Pestisida
kimia bekerja lebih cepat dan lebuih efektif dan dapat digunakan pada berbagai
kondisi ekologis. Akan tetapi penggunaanya dapat menimbulkan kerugian yang
serius pada lingkungan jika penggunaannya tidak bijak.
MAsih
banyak lagi teknologi yang digunakan sebagai teknik pengendalian hama,
penyakit, serta gulma pad tanaman. Oleh sebab itu sebaiknya penggunaan
teknologi pengendalian harus mengacu pada kondisi keseimbangan ekologis.
Dalam
melestarikan dan meningkatkan sumberdaya genetic, konservasi varietas, penanganan
dan penyimpanan benih merupakan factor penting dalam LEISA. Sumber daya genetic
yang sangat berharga telah dikonservasikan dan ditingkatkan oleh mansyarakat
local. Sedangak pengetahuan pertanian modern hanya memberikan perhatian pada
skala kecil dari sumber daya genetic yang berguna. Selanjutnya upaya yang
dilakukan dalam produksi dan konservasi genetic adalah mengumpulkan gen-gen
melalui bang- genetic dengan teknologi tinggi, sehingga peteni local sulit
menjangkau teknologi ini.
No comments:
Post a Comment