Friday, October 19, 2012

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


NAMA            : ANDIIKA SEPTA S.B.H.
NIM                : 081510501139         
KELAS           : A

ULASAN MATERI KULIAH
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Pengendalian hama secara alami merupakan pengnendalian hama yang didapatkan pada pemahaman daur hidup hama dan pencegahan yang didasarkan pada pemahaman tentang daur hidup dan pencegahan perkembangan populasinya. Pengembangan teknologi partisipatoris telah banyak dilakukan melalui program AME (Agriculture, Man, and Ecology), dimana AME ini mengacu pada teknik pengendalian hama secara ekologis. Sebagai contoh peengendalian hama penggerek pada tanaman jagung. Menggunkana program AME dikembangnkan suatu ceklist dengan mengacu pada :
~Definisi masalah, dimana pad tahap ini diamati biologis serta ekologis dari hama itu sendiri
~Langkah-langkah pencegahan, dengan melakukan beberapa hal yang dapat mengantisipasi hadirnya hama, missal : dengan system tanam tumpangsari, pengendalian secara alami, varietas tahan.
~Langkah-langkah pengendalian, langkah pengendalian menggunakan pengendalian secara alami, penggunaan pestisida nabati.
            Terdapat beberapa teknik pengendalian hama, gulma dan penyakit pada tumbuhan, dimana teknik-teknik tersebut dapat menekan jumlah populasi HPT. Beberapa teknik tersebut secara alami, dan ada pula yang menggunakan teknologi canggih, dan kimia.
1.      Sistem Tanam Tumpangsari
            Tumpang sari ternyata member efek yang positif dalam mengurangi hama, penyakit dan gulma.
a.       Efek terhadap serangga, survey melinatkan 198 jenis serangga, menunjukkan bahwa tumpangsari dapat menurunkan populasi serangga hingga 5%. Musuh alami akan mendapatkan kondisi yang lebih baik, terjadi pemerataan makanan dan tempat bersarang.
b.      Efek terhadap penyakit, kepadatan tanaman akan merubah iklim mikro (biasanya kelembapan relative) yang cocok untuk pertumbuhan jamur serta baktri. Namun kepadatan tersebut akan menekan jumlah inokulum pada tanaman utama.
c.       Terhadap gulma, penggunaan kombinasi tanaman ini akan menekan pertumbuhan gulma dengan telebih dahulu  menyediakan penutup tanah, sehingga gulma berkembang lebih lambat.
Tanaman Perangkap dan Pengumpan
Hama dapat dijebak dengan menggunakan tanaman tertentu yang ditanam dilahan atau sepanjang pinggiran, maka serangga akan mengelompok pada tanaman tersebut.
1.      Perangkap Buatan
Perangkap buatan biasanya menggunakan lampu untuk menarik perhatian serangga, umumnya digunakan pada malam hari.
2.      Penggunaan pestisida
Sekarang telah banyak dikembangkan pestisida nabati dengan menggukan bahan-baha alami, terbukti dapat menekan populasi, serta ramah lingkungan.
3.      Pengandalian Biologis
Memanfaatkan musuh alami dengan memvariasikan agroekosistem yang cocok untuk pertumbuah musuh alami.
4.      Pestisida Kimia
Pestisida kimia bekerja lebih cepat dan lebuih efektif dan dapat digunakan pada berbagai kondisi ekologis. Akan tetapi penggunaanya dapat menimbulkan kerugian yang serius pada lingkungan jika penggunaannya tidak bijak.
            MAsih banyak lagi teknologi yang digunakan sebagai teknik pengendalian hama, penyakit, serta gulma pad tanaman. Oleh sebab itu sebaiknya penggunaan teknologi pengendalian harus mengacu pada kondisi keseimbangan ekologis.
            Dalam melestarikan dan meningkatkan sumberdaya genetic, konservasi varietas, penanganan dan penyimpanan benih merupakan factor penting dalam LEISA. Sumber daya genetic yang sangat berharga telah dikonservasikan dan ditingkatkan oleh mansyarakat local. Sedangak pengetahuan pertanian modern hanya memberikan perhatian pada skala kecil dari sumber daya genetic yang berguna. Selanjutnya upaya yang dilakukan dalam produksi dan konservasi genetic adalah mengumpulkan gen-gen melalui bang- genetic dengan teknologi tinggi, sehingga peteni local sulit menjangkau teknologi ini.

No comments:

Post a Comment