NAMA : Andika Septa S.B.H.
NIM : 081510501139
Peran
Sistem Informasi Gegrafis (SIG) pada Setiap Prosedur Evaluasi Sumber Daya Lahan
Untuk Penentuan Penggunaan Lahan Tanaman Tahunan
Penilaian kondisi lahan/evaluasi
penting untuk dilakukan, dimana pada kawasan wilayah tertentu kondisi lahan
berbeda, sehingga fungsi serta peranannyapun berbeda untuk keperluan tertentu. Berbagai
sistem evaluasi lahan dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda,
salah satunya adalah dengan menggunakan SIG, baik dalam evaluasi kualitas
lahan, karakteristik lahan, kemampuan lahan, serta kesesuaian lahannya.
Terdapat beberapa proses evaluasi lahan
yang penggunaannya dilakukan dalam beberapa tahapan/prosedur, yakni :
1. Penyusunan karakteristik lahan
2. Penyusunan persyaratan tumbuh tanaman/penggunaan lahan (LURs)
3. Proses evaluasi kesesuaian lahan (Matching)
4. Kesesuaian lahan terpilih/penentuan arahan penggunaan lahan
untuk
tanaman tahunan.
Penyusunan
karakteristik lahan
Karakteristik
lahan merupakan gabungan dari sifat-sifat lahan dan lingkungannya yang
diperoleh dari data yang tertera pada legenda peta tanah dan uraiannya,
peta/data iklim dan peta topografi/elevasi. Peranan SIG sangat besar pada tahap
ini, dimana karakteristik lahan diuraikan pada setiap satuan peta tanah (SPT)
dari peta tanah, yang meliputi: bentuk wilayah/lereng, drainase tanah,
kedalaman tanah, tekstur tanah, pH tanah, KTK liat, salinitas, dll akan dikodekan dalam bentuk atribut pada
lapisan peta tanah, yakni berupa pemetaan tanah unit representatif. Sedangkan peta
curah hujan dan suhu dibuat dari iklim data yang telah diperoleh. Jenis
infrastruktur dasar dipertimbangkan untuk analisis yang menyangkut
aksesibilitas jalan utama, kanal, pabrik pengolahan, dll. Dicatat berdasarkan
lokasi GPS. Aksesibilitas diukur dengan menggunakan teknik buffering untuk tiap
jenis infrastruktur. Jadi SIG pada tahap ini mampu mempresentasikan
atribut-atribut dari tanah dalam bentuk peta, seperti keterangan diatas beserta
zona ekologinya.
Penyusunan Persyaratan Tumbuh Tanaman/Penggunaan Lahan (LURs)
Konsep
kesesuaian agroekologi yang digunakan sebagai persyaratan tumbuh tanaman
merupakan perencanaan tata penggunaan lahan melalui pengelompokan wilayah
dengan kesamaan sifat dan kondisi wilayah dengan bertujuan untuk menetapkan
area pertanaman komoditi yang sesuai dengan karakteristik lahan, iklim dan
persyaratan pertumbuhan tanaman itu sendiri. Hasil analisanya dalam bentuk
delineasi agroekologi. yaitu data tabulasi luas lahan zona agroekologi dan
komoditi yang sesuai berdasarkan keadaan lahannya. Penggunaan SIG akan menghasilkan
zonasi lahan berdasarkan indikator-indikator biofisik lahan itu sendiri, sebab
SIG sendiri dapat berperan sebagai alat yang dapat :
1. Memetakan letak
Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari
dimana letak suatu daerah, benda, atau lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini
dapat digunakan sebagai penentu letak, mis : lahan bukaan baru, lahan garapan,
perumahan, dll.
2.
Memetakan Kuantitas
Pengunaan sebaran kuantitas dapat mencari
tempat-tempat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan digunakan untuk
pengambilan keputusan, ataupun juga untuk mencari hubungan dari masing-masing
tempat tersebut sebagai dasar untuk menentukan syarat tumbuh tanaman/penggunaan
lahan.
3.
Memetakan Kerapatan
Peta kerapatan dapat mengubah bentuk konsentrasi
kedalam unit-unit yang lebih mudah untuk dipahami dan seragam dengan
menggunakan perbedaan warna untuk menandai tiap-tiap kelas kerapatan. Pemetaan
kerapatan berguna untuk data-data yang berjumlah besar seperti sensus atau data
statistik daerah.
4.
Memetakan Perubahan
Dengan memasukkan variabel waktu, SIG dapat dibuat untuk peta
historikal. Histori ini dapat digunakan untuk memprediksi keadaan yang akan
datang dan dapat pula digunakan untuk evaluasi kebijaksanaan. Seorang manajer
pemasaran dapat melihat perbandingan peta penjualan sebelum dan sesudah
dilakukannya promosi untuk melihat efektivitas dari promosinya.
5.
Memetakan
apa yang ada di dalam dan di luar suatu area.
SIG
digunakan juga untuk memonitor apa yang terjadi dan keputusan apa yang akan
diambil dengan memetakan apa yang ada pada suatu area dan apa yang ada diluar
area.
Proses Evaluasi Kesesuaian Lahan (Matching)
SIG sendiri dapat berguna sebagai alat yang berguna sebagai
analisis kesesuaian lahan sebagai bentuk pencocokan kondisi tanaman terhadap
lahan itu sendiri. Dengan menggunakna SIG setelah didapatkan data lapangan
kondisi lahan dapat dianalisis kesesuaiannya terhadap tanaman yang akan
ditanam. Selain itu SIG dapat dapat menentukan sebaran areal irigasi yang
berfungsi maupun yang tidak, misal masalah-masalah lahan seperti erosi, bencana
alam, dsb, sehingga SIG dapat membantu pembuatan perencanaan
masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk
pembagunan utilitas-utilitas yang diperlukan.
Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada diluar dan didalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti akan digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh criteria.
Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada diluar dan didalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti akan digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh criteria.
Kesesuaian Lahan
Terpilih/Penentuan Arahan Penggunaan Lahan untuk Tanaman Tahunan
Seperti penjelasan diatas bawasanya SIG
dapat menentukan zona ekologi, atribut-atribut tanah, analisis kesesuaian
lahan, maka SIG memiliki peran ganda. Secara garis besar, yang dapat
dilakukan GIS dalam bidang pertanian adalah mencakup inventarisasi, manajemen,
dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan,
perencanaan tata guna lahan, dll. Lebih signifikan lagi setelah mendapatkan
data-data tersebut, maka SIG dapat berperan untuk mengelola hal-hal yang
menyangkut produksi tanaman dan produktivitas lahan, sehingga dengan SIG dapat
diketahui kondisi kesesuaian lahannya berdasarkan keadaan lahan actual dan
potensialnya. Untuk menyusun arahan penggunaan lahan
dipertimbangkan prioritas daerah dan penggunaan lahan aktual. Dalam penyusunan
kesesuaian lahan terpilih, dikelompokkan berdasarkan kelas kesesuaian, misal termasuk
kelas Sesuai (S1 dan S2), dan kelas Sesuai Marginal (kelas S3). Maka kondisi
lahan berdasarkan karakteristik disesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam. SIG
berperan dalam optimalisasi rencana penanaman, mempermudah penentuan tempat
tanam, seleksi lahan terpilih, area irigasi dan penanamannya. Dengan SIG akan
mempermudah menentukan zona ekologi yang strategis serta infomasi-informasi
yang dapat digunakan sebagai acuan pengoptimalan produktivitas tanaman tahunan.
No comments:
Post a Comment