Friday, October 19, 2012

Peran Sistem Informasi Gegrafis (SIG) pada Setiap Prosedur Evaluasi Sumber Daya Lahan Untuk Penentuan Penggunaan Lahan Tanaman Tahunan


NAMA            : Andika Septa S.B.H.
NIM    : 081510501139


Peran Sistem Informasi Gegrafis (SIG) pada Setiap Prosedur Evaluasi Sumber Daya Lahan Untuk Penentuan Penggunaan Lahan Tanaman Tahunan

Penilaian kondisi lahan/evaluasi penting untuk dilakukan, dimana pada kawasan wilayah tertentu kondisi lahan berbeda, sehingga fungsi serta peranannyapun berbeda untuk keperluan tertentu. Berbagai sistem evaluasi lahan dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda, salah satunya adalah dengan menggunakan SIG, baik dalam evaluasi kualitas lahan, karakteristik lahan, kemampuan lahan, serta kesesuaian lahannya.
Terdapat beberapa proses evaluasi lahan yang penggunaannya dilakukan dalam beberapa tahapan/prosedur, yakni :
1. Penyusunan karakteristik lahan
2. Penyusunan persyaratan tumbuh tanaman/penggunaan lahan (LURs)
3. Proses evaluasi kesesuaian lahan (Matching)
4. Kesesuaian lahan terpilih/penentuan arahan penggunaan lahan untuk
    tanaman tahunan.
Penyusunan karakteristik lahan
Karakteristik lahan merupakan gabungan dari sifat-sifat lahan dan lingkungannya yang diperoleh dari data yang tertera pada legenda peta tanah dan uraiannya, peta/data iklim dan peta topografi/elevasi. Peranan SIG sangat besar pada tahap ini, dimana karakteristik lahan diuraikan pada setiap satuan peta tanah (SPT) dari peta tanah, yang meliputi: bentuk wilayah/lereng, drainase tanah, kedalaman tanah, tekstur tanah, pH tanah, KTK liat, salinitas, dll akan dikodekan dalam bentuk atribut pada lapisan peta tanah, yakni berupa pemetaan tanah unit representatif. Sedangkan peta curah hujan dan suhu dibuat dari iklim data yang telah diperoleh. Jenis infrastruktur dasar dipertimbangkan untuk analisis yang menyangkut aksesibilitas jalan utama, kanal, pabrik pengolahan, dll. Dicatat berdasarkan lokasi GPS. Aksesibilitas diukur dengan menggunakan teknik buffering untuk tiap jenis infrastruktur. Jadi SIG pada tahap ini mampu mempresentasikan atribut-atribut dari tanah dalam bentuk peta, seperti keterangan diatas beserta zona ekologinya.
Penyusunan Persyaratan Tumbuh Tanaman/Penggunaan Lahan (LURs)
Konsep kesesuaian agroekologi yang digunakan sebagai persyaratan tumbuh tanaman merupakan perencanaan tata penggunaan lahan melalui pengelompokan wilayah dengan kesamaan sifat dan kondisi wilayah dengan bertujuan untuk menetapkan area pertanaman komoditi yang sesuai dengan karakteristik lahan, iklim dan persyaratan pertumbuhan tanaman itu sendiri. Hasil analisanya dalam bentuk delineasi agroekologi. yaitu data tabulasi luas lahan zona agroekologi dan komoditi yang sesuai berdasarkan keadaan lahannya. Penggunaan SIG akan menghasilkan zonasi lahan berdasarkan indikator-indikator biofisik lahan itu sendiri, sebab SIG sendiri dapat berperan sebagai alat yang dapat :
1.      Memetakan letak
Kemampuan ini memungkinkan seseorang untuk mencari dimana letak suatu daerah, benda, atau lainnya di permukaan bumi. Fungsi ini dapat digunakan sebagai penentu letak, mis : lahan bukaan baru, lahan garapan, perumahan, dll.
2.      Memetakan Kuantitas
Pengunaan sebaran kuantitas dapat mencari tempat-tempat yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan digunakan untuk pengambilan keputusan, ataupun juga untuk mencari hubungan dari masing-masing tempat tersebut sebagai dasar untuk menentukan syarat tumbuh tanaman/penggunaan lahan.
3.      Memetakan Kerapatan
Peta kerapatan dapat mengubah bentuk konsentrasi kedalam unit-unit yang lebih mudah untuk dipahami dan seragam dengan menggunakan perbedaan warna untuk menandai tiap-tiap kelas kerapatan. Pemetaan kerapatan berguna untuk data-data yang berjumlah besar seperti sensus atau data statistik daerah.
4.      Memetakan Perubahan
Dengan memasukkan variabel waktu, SIG dapat dibuat untuk peta historikal. Histori ini dapat digunakan untuk memprediksi keadaan yang akan datang dan dapat pula digunakan untuk evaluasi kebijaksanaan. Seorang manajer pemasaran dapat melihat perbandingan peta penjualan sebelum dan sesudah dilakukannya promosi untuk melihat efektivitas dari promosinya.
5.      Memetakan apa yang ada di dalam dan di luar suatu area.
SIG digunakan juga untuk memonitor apa yang terjadi dan keputusan apa yang akan diambil dengan memetakan apa yang ada pada suatu area dan apa yang ada diluar area.
Proses Evaluasi Kesesuaian Lahan (Matching)
            SIG sendiri dapat berguna sebagai alat yang berguna sebagai analisis kesesuaian lahan sebagai bentuk pencocokan kondisi tanaman terhadap lahan itu sendiri. Dengan menggunakna SIG setelah didapatkan data lapangan kondisi lahan dapat dianalisis kesesuaiannya terhadap tanaman yang akan ditanam. Selain itu SIG dapat dapat menentukan sebaran areal irigasi yang berfungsi maupun yang tidak, misal masalah-masalah lahan seperti erosi, bencana alam, dsb, sehingga SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembagunan utilitas-utilitas yang diperlukan.
Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada diluar dan didalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti akan digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh criteria.
Kesesuaian Lahan Terpilih/Penentuan Arahan Penggunaan Lahan untuk Tanaman Tahunan
Seperti penjelasan diatas bawasanya SIG dapat menentukan zona ekologi, atribut-atribut tanah, analisis kesesuaian lahan, maka SIG memiliki peran ganda. Secara garis besar, yang dapat dilakukan GIS dalam bidang pertanian adalah mencakup inventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, dll. Lebih signifikan lagi setelah mendapatkan data-data tersebut, maka SIG dapat berperan untuk mengelola hal-hal yang menyangkut produksi tanaman dan produktivitas lahan, sehingga dengan SIG dapat diketahui kondisi kesesuaian lahannya berdasarkan keadaan lahan actual dan potensialnya. Untuk menyusun arahan penggunaan lahan dipertimbangkan prioritas daerah dan penggunaan lahan aktual. Dalam penyusunan kesesuaian lahan terpilih, dikelompokkan berdasarkan kelas kesesuaian, misal termasuk kelas Sesuai (S1 dan S2), dan kelas Sesuai Marginal (kelas S3). Maka kondisi lahan berdasarkan karakteristik disesuaikan dengan tanaman yang akan ditanam. SIG berperan dalam optimalisasi rencana penanaman, mempermudah penentuan tempat tanam, seleksi lahan terpilih, area irigasi dan penanamannya. Dengan SIG akan mempermudah menentukan zona ekologi yang strategis serta infomasi-informasi yang dapat digunakan sebagai acuan pengoptimalan produktivitas tanaman tahunan.

No comments:

Post a Comment